Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
Capaian Pembelajaran (CPL) yang digunakan saat ini merupakan hasil formulasi yang telah dikembangkan selama 16 tahun oleh Prodi Sastra Jepang sejak tahun 2005. Dalam perkembangannya, ada beberapa kali perubahaan yang signifikan.
Tahun 2007, CPL Prodi Sastra Jepang berupa komponen kompetensi utama dan kompetensi pendukung, dan kompetensi lain yang terdiri dari 10 butir. Selanjutnya, melalui berbagai proses yang terjadi antara tahun 2014-2015, CPL diputuskan menjadi 33 butir. Hasil ini merupakan implementasi dari penyetaraan standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) atas dasar rekomendasi ASPJI (Asosiasi Program Studi Jepang Indonesia) pada tahun 2014.
Tahun 2015 terjadi peninjauan dan penyetaraan kurikulum prodi dan penyelarasan kebijakan standar KKNI yang telah direkomendasikan oleh ASPJI. Penyelarasan kurikulum dilakukan pada tahun 2017 yang juga terjadi perubahan dengan menggunakan Rancangan Perencanaan Semester (RPS) yang sebelumnya menggunakan metode GBRP (Garis Besar Program Pengajaran) untuk perancangan kurikulum. ASPJI berubah nama menjadi KPSJI (Konsorsium Program Studi Jepang Indonesia pada tahun 2018.
Sejak awal tahun 2021 (Februari-Maret) terjadi peninjauan ulang kurikulum Prodi Sastra Jepang Unhas termasuk juga rancangan CPL-nya. Pengembangan CPL ini dipicu baik dari faktor internal dan eksternal. Dari sisi internal, salah satunya ada tenggat waktu peninjauan kurikulum lima tahunan yang seharusnya dilakukan pada tahun 2020. Dari sisi eksternal, ada pertimbangan dengan memperhatikan trend atau kecenderungan atas dinamika global atas kebutuhan pangsa pasar dan pekerjaaan sarjana strata S1 yang memiliki dasar dan kompetensi berbahasa Jepang.
Salah satu kebijakan pemerintah Jepang yang signifikan dan besar pengaruhnya bagi kompetensi bahasa Jepang bagi orang asing adalah kebijakan pemberian visa kerja untuk orang asing di Jepang yang dinamakan Tokutei Ginou pada tahun 2019. Kebijakan ini secara tidak langsung memberi dampak penting bagi pengambilan keputusan dan kebijakan, khususnya untuk institusi pendidikan tingkat perguruan tinggi yang memberikan pengajaran dan pendidikan bahasa Jepang untuk orang asing. Demikian pula bagi prodi perguruan tinggi yang berkaitan dengan bahasa dan budaya Jepang di Indonesia.
Tentu saja hal ini berkaitan dan memberi pengaruh langsung atau tidak langsung bagi profil lulusan prodi Sastra Jepang, Universitas Hasanuddin, untuk saat ini dan di masa mendatang. Terutama dalam memformulasikan dasar-dasar kompetensi serta dasar-dasar ilmu kejepangan yang menjadi pilar utama bagi capaian pembelajaran mahasiswa Prodi Sastra Jepang.
Setelah terjadi peninjauan dan perumusan ulang oleh tim task force prodi yang juga telah ditinjau serta dipelajari oleh tim reviewer tingkat universitas, yaitu LPMPP, maka rumusan CPL (baru) prodi Sastra Jepang berhasil merumuskan 9 butir capaian CPL (lihat tabel no. 1). Ke sembilan CPL ini telah disosialisasikan kepada seluruh dosen prodi Sastra Jepang pada bulan April 2021. Menyetarakan hasil CPL tersebut, tim task force juga berhasil menyusun dan memformulasikan profil lulusan (Graduate Profiles) terbaru yang akan dibahas dalam bagian lain di proposal ini.